Harga toner dan casing tonernya menurut saya kok diluar harga yang wajar ya.
Pernah saya bertanya tentang harga, yaitu Rp. 415.000.
Cobalah bayangkan, kontainer plastik sebesar gulungan plastik wrap itu, harganya semahal itu? yang bener aja. Kalau memang seharga itu, beli tiga casing+toner akan sama dengan beli printer baru. Ada sesuatu dibalik semua ini pasti. Skenario perusahaan yang membuat harga toner+casing jadi mahal sekali seperti ini apa maksudnya?
Keluhan tentang isi ulang laser printer sebenarnya sudah saya rasakan sejak dulu. Setiap kali isi toner, ada saja alasan pihak si refill di dekat mataram itu untuk memberikan argumen agar diganti drum nya. Coba bayangkan setiap kali isi toner, harus ganti drum. Tiga kali melakukan kegiatan seperti ini, sama saja dengan beli printer baru. Kayaknya memang perusahaan pembuat printer tidak rela memproduksi printer yang super tangguh. Coba katakan ke saya, mana ada printer yang benar-benar tangguh. Inkjet suntik? Kotor dan rentan masuk angin, bumpet dll. Epson seri L yang built-in infus? seri L100 nya rentan rusak penarik kertasnya (coba search via google) dan tidak sembarang tinta bisa masuk ke epson jenis itu.
Saya ingin printer yang mahal juga nggak papa, asal perawatan dan isi ulangnya mudah dan murah.
2 comments:
Ada Pak...Epson L100, L200 atau L800...Check it out..
wah maaf belum baca teliti artikelnya, namun di kantor saya pakai L100 awet....gak pernah error cuma ya itu harus pakai tinta asli epson..Saya sendiri di rumah pakai L200 yag ada scannernya...lumayan tangguh kok, cuma kelemahannya tidak bisa ngeprint pada kertas yang terlalu tebal seperti kertas foto atau buffalo...mungkin kertas tebal itu yg bikin penarik kertas cepat rusak...cuma saran..
Post a Comment